Sabtu, 01 Februari 2014

FF SEHUN-HYUNRI "DESTINY"

DESTINY Chapter 2

Author : mimi
Cast :
-          Oh Sehun EXO
-          Kim Hyunri
-          Byun Baekhyun
-          Shin Hyejin
-          another
Genre: chaptered, romance, sad, school life, drama, AU.
Rating: PG-15+

Note: Aaaaaaaaaaaaaaaa sumpah aku ngerasa ffnya gak bagus banget banget banget! Tapi kalo gak dipublish aku jadi penasaran gimana pendapat-pendapat kalian semua T.T pening mikirinnyo.. ya udah lah, tolong dinikmati dan berikan komentar di bawah. aku memerlukan pendapat kalian, sungguh! jikalau nanti gak ada yang komen mungkin ffnya gak kulanjutkan TT.TT
So, check this out readers! ^^

Author POV
“Huaaaaa aku terlambat!!! Maaf permisi. Permisi.” Ucap seorang yeoja, yeoja itu terlihat sangat tergesa-gesa. Ia terus berlari sambil berulang kali melihat jam berwarna putih tulang yang sangat pas bertengger di pergelangan tangan kanannya.  Jam sudah menunjukkan pukul 07.56, ia harus segera bergegas jika tidak ingin berurusan dengan Lee sonsaengnim, guru killer itu lagi.
BRUK!
Buku-buku berserakan di mana-mana, yeoja itu menabrak seseorang hingga ia terjatuh dan tersungkur di tanah.
“Haiiiiiiisss.. appo,” yeoja itu meringis kesakitan.
“Ya! Kalau jalan lihat ke depan! Apa kau sebodoh itu?!” celetuk seorang namja yang ditabraknya.
Hyunri, yeoja itu masih menahan sakitnya dan mencoba berdiri. “a—ah!”sulit baginya untuk berdiri sekarang. Sebuah tangan terulur kepadanya, “ayo, pegang tanganku.” Ucap Sehun, namja yang ditabraknya tadi.
Hyunri menatapnya heran, “ayolah cepat, bodoh” ujar Sehun. Hyunri pun akhirnya meraih tangan itu dan dengan bantuan Sehun ia dapat berdiri sekarang. Sehun tampak kaget saat melihat lutut yeoja itu ternyata terluka, darah segar mengalir dari celah-celah lukanya.
“Ya! Lututmu berdarah!” Hyunri menatap kearah lututnya, “ah ne, gwenchana. Gomawo Sehun-shi kau sudah menolongku, dan lagi mianhae karena telah menabrakmu. Aku harus pergi sekarang.” Ucap Hyunri tergesa-gesa mencoba tetap menahan rasa sakit dari luka tersebut, karena ia tak ingin terlambat.
“Ya! Kau bisa terjatuh lagi nanti, biar aku membantumu.”
“Tidak perlu, aku bisa sendiri,” ucap Hyunri. Ia mencoba untuk berjalan, tetapi baru selangkah ia sudah mulai oleng.
“H—hyaa!” pekik yeoja itu saat ia merasa akan jatuh lagi.
Hup! Dengan sigap Sehun menangkap Hyunri. “ Biarkan aku membantumu,” ucap sehun pelan. Meski pelan, Hyunri dapat mendengar itu dengan jelas karena posisi mereka yang bisa dibilang seperti berpelukan.
 Deg deg deg deg! Detak jantung Hyunri tiba-tiba saja berdetak sangat kencang, wajahnya pun sudah memanas. Mereka berdua saling bertatapan, dan akhirnya Hyunri hanya bisa menganggukkan sedikit kepalanya.
“Huaaaa!” pekik Hyunri lagi, Sehun sekarang menggendongnya ala bridal style “YA! Lepaskan bodoh!” lanjut Hyunri. Sehun hanya diam tak membalas perkataan Hyunri.
“Lepas bodoh bodoh bodoh bodoh bodoh!!!!” tak mendapat balasan, Hyunri mulai menjambaki rambut Sehun.
“Ya! Ya! Ya!! Kita harus mengobati lukamu dulu!” ucap Sehun akhirnya.
“Tapi tidak bisa kah kau menurukanku? Aku bisa berjalan sendiri!” bentak Hyunri tak kalah.
“Haiiiiiiisss sudah diam dan tenanglah!” Ucap Sehun tidak menghiraukan Hyunri.
-UKS-
“Chaa selesai! Otte? Apa masih sakit?” Tanya Sehun. Ia baru saja selesai membalut luka Hyunri dengan perban.
“Ani, gomawo Sehun-shi.” Jawab Hyunri.
“Berhentilah memanggilku dengan embel-embel shi, kita sudah sering bertemu.” Ucap Sehun.
“Eh? Tapi kita tidak seakrab itu.” Ucap Hyunri, bermaksud ingin memanas-manasi Sehun.
“Ya! Kau hanya perlu mengatakan ‘ne’ saja, susah sekali.” Balas Sehun.
“ Ne ne, baiklah Sehun-ah.” Hyunri tersenyum lembut kearah Sehun, entah kenapa sikap Sehun yang begitu perhatian padanya sudah membuat ia dapat tersenyum seperti ini. Sekilas terlihat semburat merah bermunculan di wajah Sehun.
“Ah jam berapa sekarang?” Tanya Hyunri, ia langsung melihat jam tangannya.”Omoo ini sudah jam 08.30, bagaimana ini?! Aku sudah sangat terlambat sekarang, dan Lee Sonsaengnim pasti akan marah! Oh iya, bagaimana denganmu? Kau jadi terlambat karenaku, mianhae Sehun-ah. Sebaiknya kau harus cepat kekelasmu sekarang.” Sambung Hyunri panjang lebar.
“Gwenchana, bolos sekekali tidak akan jadi masalah bagiku. Dan lagi, pelajaran Sejarah akan membuatku tertidur di kelas.” Ucap Sehun dengan santainya, ia duduk di sebelah Hyunri. ‘Lagi pula aku masih ingin bersamamu’ batin Sehun.
“Ya! Aku sudah 2 kali melihatmu membolos, apa itu yang namanya sekekali?” celetuk Hyunri. Sehun mengangguk dengan muka polosnya.
‘haiss apa-apaan ini, hanya dengan menganggukkan kepalanya saja sudah membuatnya terlihat imut. Kau sangat berbahaya Sehun-shi.’ Pikir Hyunri.
“Ck.” Hyunri berdecak kesal.
“Hoaaaamh aku bosan di sini, ayo kita jalan-jalan.” Ucap Sehun, lalu ia menarik tangan Hyunri.
“Eh? Eh? Kita kan tidak boleh keluar area sekolah.” Kata Hyunri.
“Tenang saja, kita hanya berjalan-jalan di sekitar sekolah. Kajja!” seru Sehun.
“Ya! Kenapa kau membawa ku ketempat seperti ini? Kita berada jauh dari area sekolah sekarang, bagaimana jika seseorang mengetahui kita bolos dan ketempat seperti ini?!” bentak Hyunri.
“ Ya ya! Ini hanya game center, tenanglah,” ucap Sehun dengan santainya.
“Ugh tetap saja kan—“
“Sudah sudah! Ayo kita bersenang-senang!!” belum selesai Hyunri berbicara, Sehun berseru sambil menggandeng tangan Hyunri.
“Eh eh..” Hyunri hanya bisa pasrah mengikuti Sehun.
“Kau ingin bermain apa dulu? Oh lihat, aku akan mengambilkanmu boneka.” Ucap Sehun, ia lalu menyeret Hyunri dan dirinya ke mesin boneka. Dia memasukkan koin ke mesin itu, lalu dia mulai berkonsentrasi dengan permainannya.
Greb!
“Ah! Aku mendapatkannya! Aku dapat! Aku dapat!” Seru Sehun kegirangan, padahal dia baru bisa mencapit boneka kelinci kecil berwarna biru itu. Baru saja pencapit itu mulai terangkat, boneka tersebut terjatuh.
“Aiiiiiisssh! Aku sudah hampir mendapatkannya. Sial! Kau tadi lihatkan, pencapit ini sudah mencengkram boneka itu dengan kuat. Mesin ini pasti rusak, pasti!” Umpat Sehun sambil menunjuk-nunjuk mesin boneka ini seperti seorang Jaksa yang mendakwa sebuah mesin boneka.
“Hahahaha!” akhirnya terdengar tawa renyah dari Hyunri.
“Eoh?” sejenak Sehun terbuai oleh Hyunri, wajah yeoja itu saat tertawa seperti sinar matahari bagi Sehun. Sungguh ceria dan bersemangat.
“Hahaha. Ya! Apa kau bodoh? Mana mungkin mesin ini rusak, yang ada kau lah yang payah!” ujar Hyunri setelah tawanya mereda.
“Mwoya?! Kau bilang aku apa? Payah? Kau tahu aku ini adalah raja dari segala permainan!” balas Sehun.
“Oh jinja? Mau bertanding?” ucap Hyunri meremehkan.
“Ok, ayo bertanding! Siapa yang kalah harus melayani yang menang selama 3 hari penuh, bagaimana?” tawar Sehun.
“Baiklah Tuan Oh Sehun! Ku harap kau tidak memohon-mohon padaku untuk membebaskanmu dari hukuman yang kau tawarkan tadi.” Hyunri memamerkan smirknya sambil berlalu kearah mesin penukar uang untuk menukarkan uangnya dengan koin.
“Ya! Aku tidak akan seperti itu.” Teriak Sehun sambil mengikuti Hyunri dari belakang.
“Oke kita mulai, Go!” seru Sehun, ia mulai memainkan permainannya. Dia menggerakkan joy sticknya dengan cepat, begitu pula dengan Hyunri. Kedua-duanya begitu serius, tak ada yang mau mengalah.
20 menit kemudian..
“Yeaaah! Aku menang! Aku menang!” Pekik Hyunri kegirangan, ia sampai melompat-lompat kecil.
“Cih. Hanya begitu saja kau sudah senang sekali, kekanak-kanakan.”  Decak Sehun kesal.
Hyunri melipat tangannya didepan dada, “Ya! Aku sudah menang 5x dari mu. Jelas sekali jika kau itu P-A-Y-A-H!” ujar Hyunri meremehkan.
“YA! Aku tidak payah. Sudah berapa kali aku bilang, aku hanya belum mengeluarkan semua kekuatanku!” Balas Sehun.
“Tapi tetap saja kau kalah dariku, sudah mengaku kalah saja.” Hyunri memutar bola matanya.
“Shireo!” ujar Sehun tegas. Ia melipat tangannya didepan dada seperti Hyunri, hanya saja wajahnya ia palingkan kesamping, sehingga ia terlihat seperti anak kecil yang sedang merajuk.
“Aiiisssh.. ne, ne. Baiklah,  kita lakukan 1 pertandingan lagi. Kali ini final oke?!” Hyunri mengalah setelah melihat tingkah Sehun yang sungguh kekanakan.
“Ok! Kajja kita mulai pertandingannya” Seru Sehun.
‘cepat sekali dia berubah.’ Batin Hyunri.
“Ya! Ppalliwa!” Umpat Sehun.
“Ne... ne.. haiiiiiisss anak ini!” dengus Hyunri.
Cukup lama mereka bermain game, disela-sela bermain mereka akan mengejek atau pun berbuat curang satu sama lain. Dan sekarang sudah 8 menit mereka bermain game duel itu.
“Hyat! Ah! Ya! Yeaaaah!” Hyunri mengangkat kedua tangannya setelah berhasil menjatuhkan Sehun.
“Aaaaargh! Sial! Kenapa bisa kalah?!” umpat Sehun yang sepertinya amat frustasi.
“Hahaha, sudah ku bilang aku ini tak terkalahkan!”ucap Hyunri dengan bangganya.
“Ugh baiklah, aku mengakuimu.” Ujar Sehun sedikit tidak rela dengan kekalahannya.
“Jadi… Sekarang hingga 3 hari kedepan, kau harus melayaniku dengan sepenuh hati!” ucap Hyunri dengan penekanan pada akhir kalimatnya.
“Aiiiissshh! Jinjja..”
“Ets.. Seorang namja tidak boleh menarik kata-katanya kembali~” Hyunri berkata begitu sambil menggerakkan jari telunjuknya kekanan dan kekiri didepan wajahnya, seperti seorang guru yang sedang menasehati anak muridnya.
“Ne ne, aku tidak mungkin menarik kata-kataku lagi babo! Cih benar-benar.” Decak Sehun, entah kenapa sekarang jantungnya malah berdegup kencang. Dia memang kesal karena kekalahannya, tetapi ia juga senang melihat wajah bahagia seorang Hyunri karena dirinya. Tapi akankah ia akan selamat selama menjadi pelayan seorang Hyunri, yang notabene dia adalah gadis yang periang dan cukup jahil.
‘ntah apa yang akan terjadi dalam 3 hari kedepan’ batin Sehun lesu.

Pip!
Yeoboseyo~?”  ucap Hyunri yang seperti gumaman. Dia masih mengantuk, tapi siapa yang berani-beraninya mengganggu acara hibernasinya seperti ini?
Ya! ireona! Sudah jam berapa ini dan kau baru bangun?! Cepat mandi dan bersiap! Aku sudah menunggumu di depan rumahmu, babo!”  Hyunri menjauhkan telepon genggamnya itu dari gendang telinganya sembari mengernyitkan dahi.
“Bisakah kau tidak membentakku seperti itu? Sekarang ini kau pelayanku. Ingat itu!” balas Hyunri.
“Ya ya terserah. Sekarang bisakah kau cepat turun? Sebentar lagi bisnya akan datang. Ppali!” Sehun, si penelepon itu tidak menggubris pertanyaan yang dilontarkan Hyunri tadi.
Ya, Sehun sedang melaksanakan hukumannya sekarang. Dia diminta “majikannya” itu untuk membangunkan dan menjemputnya sebelum jam 6. Tapi nyatanya Sehun terlambat hingga waktu telah menunjukkan 7.30. Dia terlalu menikmati makan siangnya dengan Hyunri yang sudah jelas itu hanya mimpi, sehingga ia lupa jika dia harus bangun sebelum jam 07.00. Sehun babo *author digampar exotic.
15 menit kemudian.
Cekrek.
annyeong!” sapa Hyunri pada Sehun yang sedang menunggunya sembari menyandar didepan pagar rumahnya.
ya! Kenapa kau lama sekali ha?! Aku hampir mati kedinginan sekarang!” Bentak Sehun.
Ya! Kenapa sejak tadi keu membentakku terus? Aku ini majikanmu, seharusnya kau yang ku marahi. Kenapa kau bisa terlambat eoh?! Aku meminta mu membangunkanku jam 06.00, dan kau malah membangunkanku jam 07.30!” sergah Hyunri karena merasa tidak terima diperlakukan begitu dengan Sehun.
“A-ah~ sudahlah majikanku yang yeopo. Ayo kita berangkat sekarang, kita akan terlambat nanti.” Ucap Sehun mencoba mengelak. Tetapi ia malah mendapat tatapan mematikan dari Hyunri.
“Ka-kajja!” ajak Sehun lagi, sedikit memaksa Hyunri dengan mendorong Hyunri. Tapi sayangnya Hyunri tidak berkutik dari tempatnya.
Sehun mengacak rambut pirang kecoklat-coklatan seperti orang frustasi.
“Arra arra! Mianhae aku terlambat.” Ucapnya sambil membungkukkan badannya 900. Hyunri tersenyum puas ketika Sehun mengangkat wajahnya menghadap Hyunri. Seketika itu pula Sehun tercengang dengan pemandangan didepannya ini. Rasa dingin yang sejak tadi menjalari tubuhnya karena ini awal musim gugur serasa hilang dengan sendirinya. Dan digantikan oleh perasaan hangat. ‘Senyumannya bagaikan musim semi bagiku’ batin Sehun.
“Sehun-ah? Sehun-ah?” Hyunri mengibas-ngibaskan telapak tangannya di depan wajah Sehun.
N-ne?” balas Sehun setelah kembali dari dunianya.
“Jika kita tidak bergegas kita akan ketinggalan bus.” Ujar Hyunri sembari memperhatikan jam tangannya.
“Oh iya, kajja!” tiba-tiba Sehun menarik tangan Hyunri. Entah sadar atau tidak mereka berlari menuju halte bus sambil berpegangan tangan layaknya sepasang kekasih, sangat serasi.
Setibanya di halte bus,mereka langsung menaiki bus yang sudah bersiap menutup pintunya. Keduanya masih berpegangan tangan sembari mengatur napas masing-masing setelah berlarian. Hingga salah sau diantara mereka sadar, dan tautan tangan itu terlepas. Hening sejenak, entah karena tak tahu apa yang ingin dibicarakan, atau karena gugup. Keadaan bus yang mereka naiki sekarang memang cukup penuh, sehingga mereka berdua harus berdiri.
“Y-ya! Kau ini berlari sangat cepat sekali.” Ucap Hyunri gugup, mencoba menghilangkan kecanggungan ini.
“Kakimu saja yang pendek,” ejek Sehun setelah bisa mengendalikan kegugupannya.
“Mwo?! Ya! Kau ke—waaa!” belum selesai kalimat yang akan dikeluarkan Hyunri, bus yang mereka naiki mengerem tiba-tiba.
Bruk!
 Otomatis Hyunri yang memang sedang tidak memegang pegangan terdorong kearah Sehun dan yah.. Secara repleks Sehun menangkap Hyunri. Yap, sekarang mereka layaknya sedang berpelukan *lagi O.o
Deg deg deg!
Suara itu lagi, kedua insan itu merasakan detak jantung mereka masing-masing yang bisa dibilang berdetak sangat cepat. Bagaikan suara kereta api yang bergemuruh.
“G-gomawo,” hanya itu yang dapat dikatakan Hyunri sekarang. Rasa panas sudah menjalar diseluruh wajahnya.
“Lain kali hati-hati,” Ucap Sehun tertahan. Ia melihat ada seorang ahjussi bermuka mesum (?) yang sepertinya ingin mengganggu Hyunri. Dengan sigap Sehun langsung memeluk Hyunri sekali lagi, sebelum ahjussi itu melakukan sesuatu pada Hyunri. Tatapan dingin dan mematikan Sehun layangkan kearah ahjussi itu. Ahjussi itu pun mundur beberapa langkah, menyerah.
“Se-Sehun? W-wae?” Tanya Hyunri, sungguh ia gugup. Kenapa Sehun memeluknya tiba-tiba? Itu lah pertanyaan yang Hyunri lontarkan pada dirinya sendiri.
“Ani, aku hanya ingin memelukmu,” ujar Sehun pelan dan sedikit dingin. “Cha kita sudah sampai, kajja kita turun!” lanjut Sehun setelah bus berhenti didepan halte dekat sekolahnya dan Hyunri. Sehun menggandeng Hyunri lagi, entah kenapa ia masih kesal karena ahjussi mesum tadi. Jadi sikap protectnya terhadap Hyunri sekarang karena ingin melindunginya.
“Sehun-ah, waeyo? Kenapa kau tiba-tiba seperti ini?” Hyunri merasa aneh dan bingung atas perubahan sikapnya yang tiba-tiba ini. Sehun masih menatap lurus ke depan dan tatapannya masih sama saat ia menatap ahjussi tadi. Ia benar-benar kesal.
“Sehun-shi!” sentak Hyunri dan berhenti berjalan, sehingga Sehun juga berhenti. Sehun berbalik, menatap Hyunri dengan tatapan.. ah ntah tatapan apa itu.
“Mwo?!” Tanya Sehun yang mungkin lebih tepatnya sebuah bentakan.
“Ya! Kenapa kau jadi seperti ini?!” balas Hyunri, ia sungguh frustasi karena sikap Sehun yang seperti ini.
Baru saja Sehun ingin menjawab pertanyaan yang dilontarkan mulut kecil Hyunri, datang Luhan dan Suho yang bermaksud menyapa mereka.
“wowow ada apa ini? Kenapa kalian pagi-pagi sudah bertengkar? Dan, apa kalian berangkat bersama?” Tanya Suho, dia baru saja datang dan sekarang sudah mengeluarkan banyak pertanyaan.
“Annyeong Hyunri-ah, Sehunie!” sapa Luhan dengan diikuti senyum manisnya.
“Annyeong!” balas mereka berdua kompak. Astaga, mereka berdua begitu kompak tapi entah mengapa selalu saja bertengkar.
“Nah jadi apa jawaban dari pertanyaanku tadi?” Suho berucap sembari menepukkan kedua tangannya.
“Oppa, Sehun itu pemarah sekali. Aku tidak melakukan kesalahan, tapi dia tiba-tiba marah. Menyebalkan sekali!” ujar Hyunri manja kepada Suho yang sudah dianggap oppanya sendiri itu.
Mwo?! Ya! Kau itu tidak tahu apa-apa, jadi diamlah! Lagi pula ini bukan urusanmu, hyung.” bantah Sehun. Setelah berkata demikian, dia langsung pergi meninggalkan 3 orang yang bingung akan sikapnya itu.
Eoh? Ada apa dengan anak itu?” Tanya Suho yang masih memandangi punggung Sehun.
Molla. Apa yang sudah kau lakukan pada Sehun-ku hingga ia bermuka kusut seperti itu?” jawab Luhan, dan bertanya kepada Hyunri dengan muka polosnya.
A-aniyo sunbae! Aku tidak melakukan apapun padanya. Sungguh!” Ujar Hyunri meyakinkan Luhan yang masih curiga padanya.
“Aku bersungguh-sungguh!” Ucap Hyunri lagi sambil menampilkan peace sign-nya.
“Dia tidak mungkin bohong Luhanie, aku kenal sekali muka polos tak tahu dosa itu.” Celetuk Suho dan Luhan hanya manggut-manggut.
Ya! Kau ini sebenarnya memuji atau mengejekku?” sergah Hyunri.
Omooo! Muka polosnya tiba-tiba berubah menjadi serigala galak. Kyaaa~ menakutkan~!” ledek Suho lagi, kali ini ditambah dengan lidah yang dijulurkan keluar. Suho dan Luhan pun tertawa, dia tidak memperhatikan Hyunri yang sudah bermuka merah karena amarah dan rasa malunya.
YAAA! Kalian berdua sungguh menyebalkan! Menyebalkan!!!” Hyunri menghentak-hentakkan kakinya berkali-kali, lalu pergi meninggalkan kedua namja tampan yang masih saja tertawa-tawa.
-Kantin-
Bunyi bel pertanda waktu istirahat sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu. Hyunri dan Hyejin sedang memakan bekal makan siangnya di kantin ditemani dengan obrolan dan celotehan-celotehan lucu khas mereka berdua.
“Dan kemarin, Sinkyung memberi sepasang baju tidur lucu untuk Siwon oppa. Bisa kau bayangkan, Siwon memakai baju tidur bermotif polkadot dengan warna yang menyala itu?” celoteh Hyunri saat ia berada di musicbank bersama temannya, Song Sinkyung.
“Hahahaha pasti menggelikan hahaha.” Tawa Hyejin keluar seketika.” Lalu, apa kau memberikan sapu tangan itu kepada Kyuhyun oppa?” Tanya Hyejin penasaran, ia tidak bisa ikut menonton musicbank bersama Hyunri dan Sinkyung karena tugas klubnya menumpuk. Jadi dia menitipkan sapu tangan berwarna biru sapphire buatannya itu kepada Hyunri dan meminta Hyunri memberikannya pada Kyuhyun, biasnya.
Ne, tentu saja. Setelah aku memberikannya pada staff, beberapa saat kemudian aku melihat Kyuhyun mengeringkan wajahnya dengan saputangan itu. Sepertinya dia menyukai sapu tangan itu.” Jelas Hyunri.
Aigooo.. senangnya!!!” seru Hyejin kegirangan.
Hyunri hanya tersenyum senang melihat sahabatnya ini. Sekilas ia melihat sosok Sehun sedang bersama ke-11 temannya sedang mengantri untuk mengambil makan siangnya.
Ya! Sehun-ah, ingat, kau harus mengantarkan ku pulang hari ini!” seru Hyunri sambil melambaikan tangannya.
Sehun POV
Ya! Sehun-ah, ingat, kau harus mengantarkan ku pulang hari ini!” seru Hyunri sambil melambaikan tangannya.
‘Akh dasar gadis bodoh!’umpatku dalam hati, ‘untuk apa dia mengumbar ini di depan umum? Orang-orang bisa salah paham.’
“Ya~ ada apa ini eoh? Apa kalian akan pergi berkencan?” ucap Chen memincingkan matanya, dan menaik-turukan kacamatanya.
“Wooo.. sepertinya ada yang diam-diam melakukan penyerangan.” Tambah kai.
“Mwo? penyerangan apa Hyung? Aku hanya bermain di game center bersamanya semalam.” Ujarku, bersikap biasa, “sudahlah, cepat ambil makan siang kalian.” Sambungku lagi sembari berlalu mencari tempat yang kosong untuk memakan makan siangku.
“Ya! Sehunie chakkaman! Hey jangan kabur!” seru hyung-hyung. Ah benar-benar!
Hyejin POV
Siang ini aku melihat Hyunri tampak akrab dengan Sehun, apa ini artinya dia sudah berpaling dari Baekhyun Sunbae? Benarkah? Haruskah aku menanyakan kepada Hyunri tentang hubungannya dengan Sehun? Bisakah sekarang aku mengungkapkan perasaanku kepadanya? Sungguh aku sudah tak tahan lagi menahan perasaan ini. Hyunri tolong berpalinglah dari Baekhyun sunbae, jadi aku tak perlu menyakitimu Hyunri-ya. Jebal..
“sssst Hyejin! Hyejin!” bisikan Hyunri seketika menyadarkanku dari lamunan panjangku. “Jung Sonsaengnim memperhatikanmu Hyejin-ah,” ucap Hyunri. Aku baru sadar jika aku sedang di tengah pelajaran.
“Eh? Ah! Gomawo Hyunri-ya, tadi aku melamun” balasku dengan menatap Hyunri yang duduk disampingku.
“Akhir-akhir ini kau sering melamun, sebenarnya ada apa?”
Anni, hanya masalah biasa.”
“Jika kau ingin, kau bisa menceritakannya padaku, mungkin aku bisa membantumu.”
Aku hanya menjawab Hyunri dengan seulas senyuman.
Hyejin POV
“Hyejin-ah, aku masih ada urusan dengan klubku. Kau bisa pulang duluan. Daaah!” Ucap Hyunri sembari berlari menuju klub mading kesayangannya.
“Dah!” balasku pelan, meski aku tahu dia tidak akan mendengar suaraku.
Hhhh.. kuhela napasku untuk sekedar mengurangi bebanku yang semakin hari semakin berat ini. Aku masih belum ingin pulang, aku megambil novel kesayanganku itu di dalam tas dan membacanya sembari duduk sendirian didalam kelas ini.
Pelajaran telah usai dari 20 menit yang lalu, sekarang hanya beberapa siswa saja yang masih setia berada dilingkungan sekolah ini. Sepi, suasana yang tepat untuk menyendiri. Aku suka suasana ini, seakan beban-bebanku meluap seketika.
“Eoh? Hyejin?”
Sebuah suara memaksaku melepas earphone yang sedang memutar lagu KRY-Missing you.
Baekhyun sunbae?
“Sunbae?”
“Kau sedang apa disini sendirian? Mana Hyunri?” ucap Baekhyun sunbae sambil menengok kanan-kiri. Dia sudah mengenal Hyunri sejak pertemuan waktu itu. Dan Baekhyun adalah senior ku di klub music.
“Aku sedang membaca novel,” balasku sambil mengangkat buku cukup tebal itu,”dan Hyunri sedang berada di klub madingnya. Sunbae sendiri sedang apa?”
“Oh.. aku sedang menuju ruang music, aku ingin berlatih untuk lomba nanti. Kau mau ikut?” tawarnya padaku. Dan tentu saja jawabanku “iya”.
Author POV
_Ruang Musik_
Dentingan indah piano menyeruak dari dalam ruang music. Baekhyun sedang memainkan jari-jarinya di atas tuts piano, dan Hyejin dengan tatapan terkagum-kagum ia duduk di dekat Baekhyun.Tepuk tangan Hyejin pun mengakhiri permainan Baekhyun.
Sunbae hebat!” seru Hyejin masih bertepuk tangan.
Gomawo,” ucap Baekhyun tersenyum malu-malu.
Melihat senyum Baekhyun ada suatu hal yang tiba-tiba muncul dibenak Hyejin. Entah kenapa ia memikirkan keinginannya menyatakan perasaannya pada Baekhyun.
‘Aku benar-benar menyukainya, aku akan menyesal jika tidak menyatakannya. Aku sudah tak mau menyia-nyiakan waktu ku lagi. Kumohon Hyunri biarkan aku menyatakannya dan maafkan aku.’  Batin Hyejin.
“Su—Sunbae,” panggil Hyejin.
“Hem?” Baekhyun  memulai permainan pianonya lagi.
“A—aku.. Saranghaeyo! Jeongmal saranghae!” Ucap Hyejin, ia menutup matanya. Tak berani melihat punggung Baekhyun yang kini menghentikan permainannya. Tiba-tiba hening pun menyelimuti mereka.
Hyunri POV
_Koridor Sekolah_
Aku sedang berjalan menuju gerbang  sekolah untuk menemui Sehun yang sudah tak sabar menungguku. Kulihat Handphone ku lagi, ah sms dari Sehun lagi. Sudah berapa kali dia mengsmsku dan isinya selalu sama.
“Sunbae,” sebuah suara terdengar dari dalam ruang music. Aku memang sedang berada disamping ruang music, jadi aku bisa mendengar suaranya dengan jelas.
“Seperti suara Hyejin? Apa Hyejin di dalam?” ucapku pelan. “tapi ia berbicara dengan siapa?” sambungku lagi. Aku penasaran, lalu sedikit mengintip melalu jendela kaca kecil yang ada didaun pintu. Itu memang benar Hyejin, oh dan ada Baekhyun sunbae! Aku tahu mereka berdua sama-sama klub music. Tapi hari ini bukan jadwal mereka latihan, lalu apa yang sedang mereka lakukan?
“Hem?” sahut Baekhyun sunbae, kulihat Hyejin menundukkan kepalanya dan memainkan jarinya, kebiasaannya saat ia gugup. Aku terus saja memperhatikan mereka berdua, hingga sebuah kalimat keluar dari mulut Hyejin mengagetkanku.
“A—aku.. Saranghaeyo! Jeongmal saranghae!” itulah kata-kata yang Hyejin ucapkan. Mataku terbelalak, jantungku serasa berhenti berdetak. Ada apa ini? Kenapa Hyejin berkata begitu pada Baekhyun sunbae? Kenapa? Padahal dia tahu aku juga menyukainya.
Aku ingin pergi, aku tidak mau disini. Terlalu menyakitkan untuk terus mendengar apa yang mereka ucapkan. Kukerahkan semua tenagaku untuk menggerakkan kaki yang sudah sangat lemas ini.
Tatapan kosong, jalan sempoyongan dan pikiranku melayang entah kemana itulah aku sekarang. Pikiranku sibuk memikirkan kejadian tadi. Sebenarnya apa yang terjadi dengan Hyejin? Ini sungguh membingungkan dan menyakitkan. Sahabatku sendiri.. menyukai seseorang yang disukai oleh sahabatnya dan ia tak mengatakan itu padaku. Sudah berapa lama? Berapa lama ia memendam ini?!
Pikiranku terus saja berkecamuk, hingga sebuah tangan menarik pergelangan tanganku.


TBC

5 komentar:

http://ermalovedonghae.blogspot.com mengatakan...

kapan choi haneul muncul mi? *nunggu diri sendiri muncul T.T *
ah.. apa yg akan terjadi nanti ya? :3
L-A-N-J-U-T-I-N ya mi.. :3

Unknown mengatakan...

Daebakk! Lanjut thor(:

Unknown mengatakan...

Ff nya kereeeennnnn!! bikin penasaran pliss lanjuttinn ff nya thorr

Unknown mengatakan...

bagus di lanjut donk plies

fan-fany mengatakan...

Next thor, critanya gantung nih..
Kepo sehun nanti gmna?

Posting Komentar